Tetap Temani Teman,

Sabtu, 29 November 2014

Tak jika dilupa

Kali ini dimana segala cerita telah bertebaran pada padang ingatan dan mengingatkan

Segala cerita yang bertebaran tak mau melepaskan ingatan tentang rasa kala itu

Walau aku tak melihat lagi detailnya
Tapi iyakah rasanya terlupa?

TIDAK !!

Jika suatu nanti aku lupa
Aku harap ingin dan dapat teringatkannya
Bahwa itu tidak lupa, tapi bertebaran 

dan "rasa"nya abadi pada waktu

Ingatanku Sekolah Menengah Pertama


Kalimat Biru

hingga kini berkali ku baca
selayaknya tak hanya di baca
kalimat mengagumkan

di balkon kelas terakhir SMP "kami"



KAMI DATANG
UNTUK BERPRESTASI





3 tahun sekiranya oleh perkiraan.
Pohonnyapun tentu bertumbuh, ia meninggi.
Menggapai, mengghampiri yang akan menggapainya.
Hingga nanti pohonnya semakin tinggi.
Yang menggapai tentu kenyataannya lebih tinggi.

Sedikit dari masih banyak. Ini tertuang

     Aku gunakan sepeda biru yang juga jadi saksi bahkan dia tak mau bungkam telah kini. Iya aku masih merah mengkait almamater Madrasah lalu. Senang rasanya telah kupikirkan bagaimana nantinya data yang berisikan aku, jika dicari itu aku termasuk di dalmnya. Diakui sebagai siswi di SMPN 9 Yogyakarta yang hampir tak dapat aku menginjakkannya. Sodoran kalimat visi, misi, slogan, terbaca dengan sendirinya.

     Sambil mengikuti arus, seperti perahu aku menuju aula. Sambil mengikuti arus, telah aku gunakan mata, terucap gagasan dalam hati, kait yang terlihat."aku akan berteman dengannya". Sungguh gagasan hati terngiang hingga kini.

     Suara yang berkali tak ingin harap bosannya aku dengar. Respon pula aku dengannya.
  • Hymne dan Mars SMPN 9 Yogyakarta
  • Bel stasiun belajar "kami"
  • Tiap syair pada suara tanda masuk sekolah, tanda istirahat, berakhirnya jam istirahat,tanda les sekolah, tanda dilayakkanya meniggalkan sekolah
  • Dentangan logam nyaring
  • Lagu Indonesia Raya. Ingatkan tujuan nasional di tangan kami

Selainnya tetap pada padang yang telah

Musim pada Rasa

Musim tak hentinya berganti
Sejenis dengan rasa

Ingatan tentang musim yang lalu
Dibiarkan tertumpuk rasa

Yang telah dirasakan tak perlu keraguan

Yang mendorong aku untuk menulisnya

Musim, setiap musim walau nama sama, Tak mungkin sama
Musim ketiga, bahwa hampir musim kedua ntuk angkatan kami

Musim papan sosialku baru

Musim paku level menengah pertama
Untuk aku menggantungnya, untuk aku mencapainya

Musim ajaran baru
Ini kalinya hampir yang kedua dihitung dari lalu.

Di penghujung musim sekolahku biru

Aku mau, terimakasih untuk doronganku menulisnya

Sabtu, 15 November 2014

Bahagia mengkait bangga

Sangat setelah teryakinkan waktu-waktu lalu.
Yang lalu yang diceritakan.
Belum tersadarkan bagaimana itu kesadaran.

Banyaknya siswa.
& telahnya aku menjadi bagian dari itu.
Bidikan-bidikan sederhana hubungkan gambaran sederhana nantinya teman.

Terimakasih ...

Setiap teman tak jika berpisah
Tak iya resah.
Menuju arah, arahan, arus.

Dengan sang bahagia.
Ingatkan yang bahagia.
Duka diambil bahagia.
Bahagia amanatnya.



Tawa hati hasrat ekspresi
SMPN 9 Yogyakarta
Almamater yang dibangga

Sabtu, 01 November 2014

Rasa

Dan ketika berjalan tertatih kearahku

Tetap digenggaman ini ku pegang erat
Sebuah bolpoint
dengan ya tekan .tekan
tahan .tahan

Tatap entah, atau iyakah ke aku
tertatih . Sementara dia siapa?

Yang tertatih . sekarang merayap

Sebelum ku introgasinya, terlanjur ku rawatnya
ku tandunya, ku terima dia
Bahkan aku belum tau bagaimana tibanya dia?!

Kala tadinya niat untuk melayakkannya
tiba dan tiba datang, menyinggung, mencampuri, terpatri

Kala tadinya niat untuk mencegahnya
tekan . tekan . tahan . tahan

& Dia entah bagaimana kabarnya!
Tak seentah itu masih dalam zona
Dan dia kini ada, pengaruhi, menyangkut .

Belum bahkan "belum" untuk kenyataan identitasmu. RASA

Belum

Belum(keinginanku) belum --->> kata harapan
belum, suatu saat akan sudah..

Belum aku cukup mengerti bahkan kuantitas tak pasti dinyatakan, ditulis?

belum, 1 kata menjawab, menyisakan/ menciptakan/ bahkan menambah MISTERI !!

Belum  ---------->>> bukannya "tidak" /akan!